KPU tentu harus melibatkan banyak ahli atau pakar IT yang berkompeten untuk menjaga sistem keamanan SirekapJakarta (ANTARA) - Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia sekaligus Doktor (S3) Ilmu Politik di Universitas Indonesia (UI), Ujang Komarudin, mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus melibatkan banyak pakar informasi dan teknologi (IT) untuk menjaga Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Ia membeberkan, penguatan sumber daya manusia (SDM) harus terus dilakukan oleh KPU, sehingga pengelolaan dan penjagaan sistem dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab bisa dilakukan. "KPU tentu harus melibatkan banyak ahli atau pakar IT yang berkompeten untuk menjaga sistem keamanan Sirekap," kata Ujang kepada ANTARA di Jakarta, Senin. Lebih lanjut dia membeberkan, KPU tidak boleh hanya mempekerjakan SDM yang hanya bisa menggunakan sistem. Namun, keahlian lebih juga diperlukan seperti memberikan proteksi berlapis dan meningkatkan performa sistem tersebut secara berkelanjutan. "Sebab hanya orang-orang yang mampu dan mempunyai kepakaran atau skilldi bidang IT yang menjaga keamanan sistem tersebut, jadi harus dilibatkan untuk bekerja sama membantu mengamankan sistem itu," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024
(责任编辑:situs slot)
Chelsea bidik gelandang Celtic sebagai calon pengganti Gallagher
KRI Bima Suci sandar di Manila ikut meriahkan 75 tahun RI
Angga Raka bahas transformasi digital ketika dipanggil Prabowo
Prabowo: Pembekalan calon menteri
Menhan: Kesejahteraan rakyat didahulukan daripada kekuatan pertahanan
Raffi Ahmad tiba di kediaman Prabowo saat pemanggilan calon wamen
Mahfud akan hadiri pelantikan Prabowo
Jokowi sudah bicarakan pencalonan Kepala BIN dengan Prabowo
LAB 45: Pemerintahan Prabowo harus lebih tingkatkan kelas menengah