Polres Inhu Riau sampaikan pesan pemilu damai ke Suku Talang Mamak
Sabtu,erek erek nomor 24 12 Oktober 2024 21:57 WIB
"Ini agar pesan pilkada tersampaikan secara optimal. Masyarakat pedesaan membutuhkan informasi yang tepat,"
Rengat, Riau, (ANTARA) - Kepolisian Indragiri Hulu, Provinsi Riau bersama rombongan komisi pemilihan umum dan badan pengawas pemilu setempat mengunjungi masyarakat Suku Talang Mamak di Desa Durian Cacar, Rakit Kulim untuk menyampaikan pesan pemilihan kepala daerah damai, Sabtu.
Wakil Kepala Polres Inhu Kompol M Situmeang mengatakan pihaknya dan rombongan untuk sampai ke lokasi warga suku Talang Mamak harus menempuh perjalanan ratusan kilometer. Beberapa Km bahkan melewati jalan berlumpur akibat curah hujan tinggi dan terpaksa dengan kecepatan kendaraan rendah.
"Ini agar pesan pilkada tersampaikan secara optimal. Masyarakat pedesaan membutuhkan informasi yang tepat," katanya.
Rombongan datang dengan tujuh mobil melaju dengan kecepatan rendah menyusur sejumlah desa dengan rombongan dari Kota Rengat. Setiba di Desa Durian Cacar lokasi acara, ternyata sedang berlangsung gawai (pesta) pernikahan yang dilaksanakan secara adat suku Talang Mamak
Menurut Wakapolres Inhu, warga Desa Durian Cacar membutuhkan pesan secara lengkap terkait proses dan tahapan pilkada dari penyelenggara. Tentunya dengan menjaga situasi aman, tidak terprovokasi isu negatif hingga proses penggunaan hak suara yang tepat pada saat pencoblosan.
"Saat gawai pernikahan warga Suku Talang, pesan-pesan mensukseskan Pilkada tersampaikan dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Inhu, Renaldi Ardian menekankan pentingnya pendidikan pemilih.Ia mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak pada 27 November 2024.
"Mari kita jaga demokrasi dan pastikan setiap warga memanfaatkan hak suara," pintanya.
Sementara Ketua Bawaslu Inhu, Dedi Risanto mengingatkan, bahwa setiap kegiatan kampanye harus dilakukan dengan etika dan tanpa praktik politik uang. Ia berharap masyarakat proaktif datang ke tempat pemungutan suara tanpa terprovokasi.