KPU tentu harus melibatkan banyak ahli atau pakar IT yang berkompeten untuk menjaga sistem keamanan SirekapJakarta (ANTARA) - Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia sekaligus Doktor (S3) Ilmu Politik di Universitas Indonesia (UI), Ujang Komarudin, mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus melibatkan banyak pakar informasi dan teknologi (IT) untuk menjaga Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Ia membeberkan, penguatan sumber daya manusia (SDM) harus terus dilakukan oleh KPU, sehingga pengelolaan dan penjagaan sistem dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab bisa dilakukan. "KPU tentu harus melibatkan banyak ahli atau pakar IT yang berkompeten untuk menjaga sistem keamanan Sirekap," kata Ujang kepada ANTARA di Jakarta, Senin. Lebih lanjut dia membeberkan, KPU tidak boleh hanya mempekerjakan SDM yang hanya bisa menggunakan sistem. Namun, keahlian lebih juga diperlukan seperti memberikan proteksi berlapis dan meningkatkan performa sistem tersebut secara berkelanjutan. "Sebab hanya orang-orang yang mampu dan mempunyai kepakaran atau skilldi bidang IT yang menjaga keamanan sistem tersebut, jadi harus dilibatkan untuk bekerja sama membantu mengamankan sistem itu," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024
(责任编辑:rtp slot)
Berita unggulan terkini, Indonesia juara Piala AFF U
West Ham United wujudkan mimpi Todibo bermain di Liga Inggris
Bernardo Tavares yakin Persis Solo akan sulitkan PSM Makassar
Sepak bola putri: Jerman raih perunggu setelah kalahkan Spanyol
Analis politik: Peran relawan penting untuk pemenangan pilkada
Milomir ungkap penyebab kekalahan Persis Solo dari PSM Makassar
Pemkab Kudus gelontorkan Rp2,6 miliar untuk perbaikan Stadion Wergu
Savinho idolakan Mahrez, ingin sumbang banyak assist untuk Haaland
RD pastikan pemain Barito Putera siap ladeni permainan Persija Jakarta